Kenyamanan Visual dalam Persepsi Pengguna Toko Buku
Shopping di Yogyakarta
Oleh : R. Puspito Harimurti, Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Politeknik Negeri Pontianak
1.1. Pendahuluan
Gambar 1.1. Lokasi Toko Buku Shopping Lama
(sumber : www.Wikimapia.org)
Toko buku shopping, kini
berada pada sebuah gedung dua lantai yang merupakan bagian dari kompleks taman
pintar yang dikelola oleh Pemda kota Yogyakarta. Toko buku shopping, mulai
beroperasi sejak tahun 2004 dan peresmiannya pada awal tahun 2005. bangunan ini
memiliki dua lantai dengan sekitar 110 kios buku.
Para
pedagang yang berjualan di toko buku shoping, sebagaian besar adalah para
pedagang lama yang membeli kios di toko buku shoping baru.
1.2. Deskripsi Kasus
a. Letak dan Luasan
Toko buku shoping baru, menempati lahan
dengan luas sekitar 600 meter persegi dan berbatasan dengan :
- Sebelah barat : gedung utama Taman Pintar
- Sebelah timur : Jalan Sriwedari
- Sebelah Utara : Gedung Sonobudoyo
- Sebelah selatan : Jalan Senopati
Gambar 1.2. Toko Buku Shopping Baru
Sumber : Data pengamatan Lapangan
b. Pola Penataan Ruang dan Sirkulasi
Pola penataan ruang toko buku shoping,
mengikuti suatu pola grid yang teratur. Pola grid ini tidak didasari oleh pola
grid struktur. Hal ini mungkin dengan pertimbangan besaran kios dan sirkulasi
yang lebih mempertimbangkan aspek ekonomi semata. Akibat penataan ini, dapat
dijumpai sejumlah kolom yang berada ditengah-tengah koridor antar kios.
Gambar 1.3. Denah Lantai 2 (atas) dan Lantai 1 (bawah) Toko Buku Shoping
Sumber : Arsip Peneliti
Sumber : Arsip Peneliti
Bentuk
bangunan yang memiliki keseimbangan asimetris, dapat menjadi salah satu
penyebab penataan kios di dalam toko buku shoping. Bentuk asimetrik bangunan,
diduga karena disain bangunan secara keseluruhan, merupakan bagian dari gedung
utama Taman Pintar yang hingga kini masih dalam proses finishing.
Akses utama dicapai melalui bagian
tengah bangunan yang menuju pada sirkulasi utama. Akses ini hanya memberikan
kemudahan pengunjung untuk mencapai sisi utara dan selatan bagian dalam
bangunan serta menuju lantai dua toko buku shoping. Akses menuju taman pintar,
untuk sementara waktu ini, belum dapat diakses langsung dari dalam toko buku.
Namun jalur pencapainnya sudah mulai dibangun oleh pihak pelaksana.
Sirkulasi utama berada pada sumbu utama
toko buku shoping yang membagi dua bagian bangunan ini dalam bentuk asimetris.
Sirkulasi utama ini juga menghubungkan toko buku shoping dengan gedung utama
Taman Pintar, dimana toko buku shoping merupakan bagian dari fasilitas taman
pintar ini.
Tangga sebagai jalur sirkulasi menuju
lantai dua, terbagi atas dua macam. Yaitu tangga utama yang berada di bagian
ujung sirkulasi utama dan tangga penunjang yang terletak pada sisi luar
bangunan. Tangga utama yang terbuat dari material logam, memiliki lokasi yang
sangat strategis dan mudah untuk dijangkau. Sementara tangga penunjang, dengan
ukuran yang lebih kecil, cenderung untuk tersembunyi.
Koridor menjadi salah satu media
sirkulasi di dalam bangunan yang menghubungkan antar kios dan akses pintu
masuk. Koridor ini tersebar merata di dalam bangunan dan memiliki ukuran antara
satu hingga dua meter.
d. Pencahayaan
Pencahayaan di dalam gedung toko buku
shoping, menggunakan dua sistem yaitu pencahayaan alami dan buatan. Pada
pengamatan di lapangan, pencahayaan di dalam gedung baik pada siang dan malam
hari, menggunakan pencahayaan buatan. Hal ini diduga karena kuat pencahayaan
dengan menggunakan pencahayaan alami di sejumlah titik, pada siang hari, tidak
memenuhi standar minimal kuat pencahayaan ruang dalam.
d.1. Pencahayaan Alami
Pencahayaan
alami pada gedung toko buku shoping, terdiri atas dua macam, yaitu pencahayaan
langsung dan tidak langsung. Pencahayaan alami langsung, terdapat pada area
yang terletak disisi timur bangunan dan sebagian sisi selatan. Pencahayaan
langsung pada sisi timur bangunan hanya ditangani melalui kanopi-kanopi dan
pepohonan untuk mengurangi tingkat kesilauan sinar matahari. Sementara pada
sisi selatan, digunakan kisi-kisi lubang penghawaan yang berguna untuk
mengurangi intensitas cahaya matahari.
Gambar 1.4. Kondisi Pencahayaan Alami Langsung pada Toko Buku
Shoping
Sumber : Arsip Peneliti
Pencahayaan alami tidak langsung,
adalah menggunakan atap skylight yang terdapat di bagian sumbu utama bangunan. Atap
skylight ini terbuat dari bahan polycarbonat berwarna hijau transparan yang
memungkinkan terjadinya reduksi kuat pencahayaan alami disiang hari. Skylight
ini menerangi lantai satu dan dua. Hal ini dikarenakan pada bagian tersebut
terdapat pelubangan (void) yang memberikan kemudahan pentebaran cahaya yang
telah direduksi oleh atap polycarbonat.
Pencahayaan alami tidak langsung
lainnya adalah pada bagian tangga utama yang menggunakan atap polycarbonat
berwarna putih semi transparan. Penggunaan bahan polycarbonat berwarna putih transparan
nampaknya dimaksudkan untuk memberikan penerangan yang cukup guna memudahkan
pengguna menggunakan tangga secara aman.
Gambar 1.5. Pencahayaan Alami Tidak Langsung
pada Toko Buku Shoping
Sumber : Arsip Peneliti
d.2. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan pada bangunan toko
buku shoping, menggunakan dua macam lampu, yaitu lampu TL dan lampu pijar. Lampu
TL yang digunakan adalah lampu jenis fluorescent warna putih (neon) dengan daya
sebesar 40 Watt. Lampu ini digunakan utamanya pada area sirkulasi pengunjung
dan kios buku.
Gambar 1.6. Pencahayaan Buatan pada Toko Buku Shoping
Sumber : Arsip Peneliti
e. Material Interior
Toko buku shoping, dibangun dengan
menggunakan konsep kios-kios yang mengisi seluruh ruang dalamnya. Kios-kios ini
dibangun dengan menggunakan material kayu yang diberi warna krem muda dengan
rolling door alumunium sebagai pengamanannya.
Setiap kios memiliki ukuran 3 hingga
3,5 X 3 meter. Dinding dengan bahan kayu yang dipoles warna krem muda sementara
plafond, mengikuti plafond utama bangunan dengan material beton konkret dengan
warna krem muda.
Gambar 1.7. Kondisi dinding dan plafon Toko Buku
Shoping
Sumber : Arsip Peneliti
Ketinggian setiap ruangan adalah 4
meter yang diukur dari lantai hingga plafond. Material lantai adalah terbuat
dari ubin keramik berwarna putih. Ubin berwarna putih ini mengisi sebagian
besar lantai ruangan, terkecuali pada lantai sirkulasi utama/hall yang
diberikan suatu motif tertentu.
Gambar 1.8. Kondisi Lantai Toko Buku Shoping
Sumber : Arsip Peneliti
2.1. Pengukuran Pencahayaan
a. Pengukuran
Pengukuran pencahayaan didalam ruangan baik buatan maupun alami,
dilakukan dengan menggunakan alat jenis lightmeter
yaitu lux hi tester buatan Hioki.
Alat ini merupakan barang inventarisasi laboratorium fisika bangunan jurusan
teknik Arsitektur Universitas Gadjahmada Yogyakarta.
Lightmeter
adalah alat yang mengukur kuat penerangan (dalam lux) di dalam suatu ruangan.
Alat ini memiliki tiga level pengukuran yaitu :
a. Tingkat pengukuran hingga 300 lux
b.Tingkat pengukuran
hingga 1000 lux
c. Tingkat pengukuran hingga 3000 lux.
Cara kerja alat ini adalah dengan
menggunakan alat sensor yang diarahkan pada sumber cahaya. Sementara hasil
pengukuran dapat terlihat pada skala metrik yang menggunakan satuan lux. Dengan
mengatur level pengukuran sesuai dengan kondisi pencahayaan, akan didapatkan
hasil pengukuran yang tepat.
Gambar 2.1. a : alat
lux hi meter; b : alat sensor; dan c : skala metrik pengukuran
Sumber : Data
pengamatan Lapangan
Menurut Mangunwijaya, tingkat kekuatan cahaya di luar ruangan atau pada
suatu ruang terbuka di siang hari dengan kondisi langit cerah adalah sebesar
10.000 lux. Kuat penerangan paling
tinggi ini terjadi pada saat siang hari sekitar jam dua siang. Dengan berdasar
ketetapan ini, maka pengukuran terhadap kondisi pencahayaan ruang dalam toko
buku shoping pada siang hari, dilakukan. Titik-titik
pengukuran, ditetapkan berdasar pada suatu grid yang bersesuaian dengan letak
titik lampu didalam toko.
b. Hasil pengukuran
Hasil pengukuran pada siang hari dengan
menggunakan alat lux hi tester,
menunjukkan sejumlah variasi pengukuran dari tingkat dibawah 10 lux hingga
diatas 3000 lux. Hasil ini dapat terlihat pada pemetaan hasil pengukuran pada
denah lantai satu dan dua toko buku shoping dibawah ini.
Hasil pengukuran pada lantai satu dan
dua memiliki sejumlah kesamaan menyangkut besarnya kuat penerangan di siang
hari. Hasil ini diduga karena jumlah bukaan bagi masuknya cahaya matahari
secara langsung maupun tidak langsung, menjangkau setiap lantai secara
merata.
Sumber : Data Hasil Pengukuran Lapangan
Penulis
Hasil ini dapat pula diamati dengan pemetaan warna sebagaimana diperlihatkan pada gambar
dibawah. Warna-warna yang digunakan, mewakili suatu tingkat penerangan
tertentu.
Gambar 2.3. Hasil
Pencitraan Kuat Pencahayaan (dalam Lux) pada Lantai 1 (bawah) dan Lantai 2 (atas)
Sumber : Data Penulis
2.2. Tanggapan
Pengguna
Angket
disebar untuk mendapatkan data kualitatif mengenai respon pengguna terhadap kualitas
pencahayaan ruang dalam pada toko buku shopping
a.
Penyebaran Angket/Kuesioner
Angket
disebar secara purporsif dengan
sejumlah ketentuan. Ketentuan ini menyangkut kriteria responden dan kriteria
penyebaran angket kuesioner. Kriteria
responden :- Usia antara 15 hingga 24 tahun, dengan responden berusia antara 15 hingga 24 tahun, diharapkan, kualitas penglihatan responden cukup baik untuk menilai kualitas pencahayaan yang jatuh pada bidang kertas yang sedang dibacanya.
- Tidak menggunakan kaca mata, hal ini sesuai dengan penjelasan diatas.
- Responden bukan merupakan anggota pedagang kios buku. Hal ini dilakukan agar hasil pengukuran dapat se-obyektif mungkin dilakukan.
b.
Kriteria penyebaran angket
Angket
disebarkan dengan berdasar pada ketentuan sebagai berikut :
- Angket disebar pada jam yang sama dengan jam pengukuran alat
- Angket disebar pada posisi yang sesuai dengan posisi pengukuran alat
Kedua ketentuan
tersebut diatas, dilakukan karena hasil tanggapan responden terhadap kualitas
pencahayaan akan dibandingkan dengan hasil pengukuran pencahayaan ruang dalam
yang dilakukan dengan menggunakan alat lux hi tester.
Gambar 2.4. Posisi Responden pada pembagian angket di lantai 1 (b) dan 2 (a)
Sumber
: Data Penulis
c. Isi
angket
Angket
pada dasarnya adalah alat untuk mengukur respon seseorang terhadap sesuatu hal.
Angket dapat pula digunakan untuk menguji atau membuktikan sesuatu hal. Angket
respon pengguna toko buku shoping adalah angket yang ditujukan bagi pengunjung
toko buku shoping berkenaan dengan respon atau tanggapan mereka terhadap
kualitas pencahayaan didalam ruangan.
d. Hasil quesioner
Hasil angket terhadap 210 pengunjung yang
tersebar di 42 titik lokasi (lima responden setiap titik lokasi) pengamatan
menunjukkan data umum seperti dibawah ini :
tabel 2.1. Distribusi Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
|
Jumlah
|
Prosentase
|
Mahasiswa
|
127
|
60,47
|
Pelajar
|
48
|
22,85
|
Karyawan
|
11
|
5,23
|
Lain-lain
|
24
|
11,42
|
Sumber : Hasil Amatan dan Olahan
Berdasar tabel 2.1.
mengenai distribusi jenis pekerjaan, mahasiswa menjadi kelompok terbanyak
pengunjung toko buku shoping (60,47%) disusul pelajar (22,85%), lain-lain
(11,42 %) dan kelompok terrendah pengunjung toko buku shopping adalah karyawan
(5,23%)
tabel 2.2. Distribusi Jumlah Kunjungan
Jumlah Kunjungan dalam 1 bulan
|
Jumlah Responden
|
Prosentase
|
1 - 5
|
126
|
60
|
6 - 10
|
35
|
16,67
|
11 - 20
|
37
|
17,61
|
Sumber : Hasil Amatan dan Olahan
Berdasar tabel 2.2.
mengenai distribusi jumlah kunjungan, pengunjung lebih banyak datang antara 1 hingga 5 kali dalam sebulan (60%),
disusul 6 hingga sepuluh kali (16,67), 11 hingga 20 kali (17,61%). Sementara pengunjung lebih sedikit melakukan
kunjungan antara 21 hingga 30 kali dalam sebulan (11,42%)
tabel 2.3. Distribusi Tujuan Berkunjung
Tujuan Berkunjung
|
Jumlah Responden
|
Prosentase
|
Mencari Buku
|
132
|
62,85
|
Membeli Buku
|
78
|
37,14
|
Sumber : Hasil Amatan dan Olahan
Berdasar tabel 2.3.
mengenai distribusi tujuan berkunjung, pengunjung lebih banyak berkunjung ke
toko buku shoping untuk mencari buku (62,85%) dibandingkan untuk membeli buku
(37,14%).
tabel 2.4. Distribusi Jenis Kelamin Pengunjung
Jenis Kelamin
|
Jumlah Pengunjung
|
Prosentase
|
Wanita
|
144
|
68,57
|
Pria
|
66
|
31,42
|
Sumber : Hasil Amatan dan Olahan
Berdasar tabel 3.4.
mengenai distribusi jenis kelamin pengunjung, pengunjung wanita lebih banyak datang (68,57%) dibandingkan pengunjung pria
(31,42%).
Sementara,
berdasarkan jumlah pengunjung yang berhasil dikumpulkan pendapatnya berkaitan
dengan pertanyaan khusus, dapat disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 2.5. Hasil Angket Pertanyaan Khusus terhadap pengunjung di lantai 1.
Lokasi
|
Pertanyaan A
|
Pertanyaan B
|
||||
Jawaban a
|
Jawaban b
|
Jawaban c
|
Jawaban a
|
Jawaban
b
|
Jawaban c
|
|
1
|
5
|
-
|
-
|
4
|
1
|
-
|
2
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
3
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
4
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
5
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
6
|
5
|
-
|
-
|
4
|
1
|
-
|
7
|
5
|
-
|
-
|
4
|
1
|
-
|
8
|
4
|
-
|
1
|
3
|
1
|
1
|
9
|
5
|
-
|
-
|
4
|
1
|
-
|
10
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
11
|
3
|
-
|
2
|
3
|
2
|
-
|
12
|
5
|
-
|
-
|
4
|
1
|
-
|
13
|
4
|
-
|
1
|
4
|
1
|
-
|
14
|
3
|
-
|
2
|
2
|
3
|
-
|
15
|
3
|
-
|
2
|
2
|
3
|
-
|
16
|
4
|
-
|
1
|
3
|
2
|
-
|
17
|
4
|
-
|
1
|
3
|
1
|
1
|
18
|
4
|
-
|
1
|
4
|
1
|
-
|
19
|
3
|
-
|
2
|
2
|
3
|
-
|
20
|
4
|
-
|
1
|
4
|
-
|
1
|
21
|
3
|
-
|
2
|
3
|
2
|
-
|
jumlah
|
90
|
0
|
15
|
79
|
23
|
3
|
prosentase
|
85,71%
|
0%
|
14,28%
|
75,23%
|
21,9%
|
2,85%
|
Sumber : Hasil Amatan dan Olahan
Keterangan Angket :
Jawaban angket berdasar pada pertanyaan :
- Apakah anda dapat membaca tulisan pada buku/majalah/koran dengan jelas. Jawaban : a. Bila Ya ; b. bila Tidak ; c. bila tidak terlalu
- Apakah mata anda terasa lekas letih bila membaca pada tempat anda sekarang. Jawaban : a. Bila Ya ; b. bila Tidak ; c. bila tidak terlalu
Dari tabel 2.5,
secara umum, sebanyak 90 dari 105 pengunjung dilantai satu, menyatakan mereka
dapat membaca tulisan/huruf pada majalah,buku atau koran dengan baik (85,71%) ,
sementara sisanya 15 orang menyatakan mereka tidak terlalu baik dalam membaca
tulisan/huruf pada majalah,buku atau koran (14,28%). Sementara sebanyak 75,23%
pengunjung merasa letih membaca dan 21,9% menyatakan tidak letih membaca, dan
sisanya 2,85% menyatakan bahwa mereka tidak terlalu letih membaca pada lokasi
mereka berada.
Untuk lantai 2 adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.6. Hasil Angket Pertanyaan Khusus terhadap pengunjung di lantai 2.
Lokasi
|
Pertanyaan A
|
Pertanyaan B
|
||||
Jawaban a
|
Jawaban b
|
Jawaban c
|
Jawaban a
|
Jawaban
b
|
Jawaban c
|
|
1
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
2
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
3
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
4
|
5
|
-
|
-
|
3
|
1
|
1
|
5
|
5
|
-
|
-
|
4
|
-
|
1
|
6
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
7
|
5
|
-
|
-
|
4
|
-
|
1
|
8
|
4
|
-
|
1
|
3
|
1
|
1
|
9
|
5
|
-
|
-
|
4
|
1
|
-
|
10
|
5
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
11
|
3
|
-
|
2
|
2
|
3
|
-
|
12
|
5
|
-
|
-
|
4
|
1
|
-
|
13
|
4
|
-
|
1
|
4
|
1
|
-
|
14
|
3
|
-
|
2
|
2
|
3
|
-
|
15
|
3
|
-
|
2
|
2
|
3
|
-
|
16
|
4
|
-
|
1
|
2
|
2
|
1
|
17
|
4
|
-
|
1
|
3
|
1
|
1
|
18
|
4
|
-
|
1
|
4
|
1
|
-
|
19
|
3
|
-
|
2
|
2
|
3
|
-
|
20
|
4
|
-
|
1
|
4
|
-
|
1
|
21
|
3
|
-
|
2
|
3
|
2
|
-
|
jumlah
|
89
|
0
|
16
|
75
|
23
|
7
|
Prosentase
|
84,76%
|
0%
|
15,23%
|
71,42%
|
21,90%
|
6.67%
|
Sumber : Hasil Amatan dan Olahan
Dari tabel 2.6, secara umum, sebanyak 89 dari
105 pengunjung dilantai dua, menyatakan mereka dapat membaca tulisan/huruf pada
majalah,buku atau koran dengan baik (84,76%) , sementara sisanya 16 orang
menyatakan mereka tidak terlalu baik dalam membaca tulisan/huruf pada majalah,buku atau koran (15,23%). Sementara sebanyak 71,42% pengunjung merasa
letih membaca dan 21,9% menyatakan tidak letih membaca, dan sisanya 6,67%
menyatakan bahwa mereka tidak terlalu letih membaca pada lokasi mereka berada.
3. Analisa
dan Rekomendasi
Analisa
terhadap kualitas pencahayaan didalam ruang pada toko buku shoping, dilakukan
dengan membandingkan kondisi pencahayaan eksisting terhadap standar kebutuhan
pencahayaan didalam ruang. Hasil analisis ini akan dibandingkan
(dirasionalisasikan) dengan tanggapan sejumlah pengunjung terhadap kualitas
pencahayaan di dalam ruang.
Analisis
dengan menggunakan model triangulasi ini, diharapkan dapat menjelaskan
bagaimana kualitas pencahayaan toko buku shoping, serta penyebab kualitas
pencahayaan tersebut.
3.1. Triangulasi
Berdasar pada hasil pengukuran dengan menggunakan alat lux hi tester, didapatkan hasil pengukuran seperti yang telah diungkapkan pada bagian 2 yaitu bahwa hasil pengukuran pada siang hari dengan menggunakan alat lux hi tester, menunjukkan sejumlah variasi pengukuran dari tingkat dibawah 10 lux hingga diatas 3000 lux.
Sementara berdasar standar kebutuhan pencahayaan sesuai tabel 3.1 (tabel kebutuhan iluminasi) didapatkan ketentuan bahwa kebutuhan penerangan minimum untuk kegiatan membaca (kerja umum dengan detail wajar) adalah sebesar 400 lux.
Sementara berdasar standar kebutuhan pencahayaan sesuai tabel 3.1 (tabel kebutuhan iluminasi) didapatkan ketentuan bahwa kebutuhan penerangan minimum untuk kegiatan membaca (kerja umum dengan detail wajar) adalah sebesar 400 lux.
Tabel 3.1.
Kebutuhan iluminasi
Kerja
Visual
|
Iluminasi
(lux)
|
Penglihatan biasa
|
100
|
Kerja umum dengan detail besar
|
200
|
Kerja umum dengan detail wajar
|
400
|
Kerja yang lumayan keras dengan
detail kecil (studio gambar, menjahit)
|
600
|
Kerja keras, lama, detail kecil
(perakitan barang halus, menjahit dengan tangan)
|
900
|
Kerja sangat keras, lama,detail
sangat kecil (pemotongan batu mulia, mengukur benda-benda sanagat kecil)
|
1.300 – 2.000
|
Kerja luar biasa keras, lama dengan
detail sangat kecil (reparasi arloji, pembuatan instrumen)
|
2.000 – 3.000
|
(Sumber : Satwiko, Prasasto, 2004 : 93)
Dengan
demikian, terdapat sejumlah titik pada lokasi pengamatan yang memiliki tingkat
pencahayaan diatas dan dibawah standar minimum pencahayaan ruang. Daerah-daerah
disekitar koridor antar kios, memiliki tingkat pencahayaan sebesar 40 hingga
200 lux yang berarti jauh dibawah kualitas minimum kebutuhan pencahayaan
sebesar 400 lux.
Sementara
area koridor yang berada dibagian samping dan depan toko, memiliki tingkat
pencahayaan sebesar 500 hingga lebih dari 2000 lux yang berarti berada diatas
batas minimum kebutuhan pencahayaan.
Berdasar
hasil angket yang diberikan pada para pengunjung, didapatkan kesimpulan bahwa
sebagian besar pengunjung, dapat membaca tulisan pada buku, majalah atau koran
yang mereka baca, namun sebagian besar dari mereka merasa letih dalam membaca
pada lokasi mereka berada. Hal ini bila dikaitkan dengan hasil analisa pada
alinea diatasnya, dapat diintepretasikan bahwa sebagian besar pengunjung,
melakukan proses adaptasi yang sangat besar dalam membaca tulisan pada buku,
majalah atau koran yang mereka baca. Pernyataan ini dapat diperkuat dengan
pernyataan sebagian besar pengunjung yang merasa letih dalam membaca tulisan
pada buku, majalah atau koran yang mereka baca pada lokasi mereka berada.
3.2. Hasil Analisa
Berdasar data-data
yang telah dikumpulkan, didapat sejumlah hasil yaitu :
- Kualitas penerangan pada daerah koridor antar kios berada dibawah standar kebutuhan penerangan.
- Kualitas penerangan di daerah koridor pada bagian samping dan depan toko buku, berada di atas standar kebutuhan penerangan.
- Sebagian besar pengunjung berusaha beradaptasi dalam membaca tulisan pada buku, majalah atau koran yang mereka baca.
3.3. Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat diambil berdasar hasil analisa kualitas pencahayaan toko buku shoping,
adalah sebagai berikut :
- Pada sejumlah bagian toko buku shoping, tingkat pencahayaan dalam ruangan, tidak memenuhi standar kebutuhan pencahayaan.
- Akibat tidak memenuhi kebutuhan pencahayaan tersebut, para pengunjung melakukan proses adaptasi yang dapat merugikan kesehatan penglihatan mereka.
3.4. Saran dan Rekomendasi
Rekomendasi yang
dapat diberikan atas kondisi pencahayaan toko buku shoping adalah sebagai
berikut :
- Menambah jumlah pencahayaan buatan pada daerah disekitar koridor antar kios yang berada di bawah standar kebutuhan pencahayaan minimum.
- Memberikan tambahan media penyaring (sun screen, buffer, dll) guna mengurangi intensitas cahaya matahari yang datang pada daerah disekitar koridor pada bagian depan dan samping toko buku shoping.
4. Daftar Pustaka Acuan
Mangunwijaya, Y.B.,Pengantar Fisika Bangunan, 2000, Penerbit Djambatan, Jakarta
Satwiko, Prasasto, Fisika Bangunan, 2004, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
Satwiko, Prasasto, Fisika Bangunan, 2004, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar